Bismillahir-Rahmanir-Rahim.. Assalamualaikum... Kepada para pengunjung. Tujuan blog ini di wujudkan adalah untuk berkongsi ilmu dan maklumat. Posting-posting dari blog ini tidak terbatas pada satu-satu bab. Ia lebih kepada mengikut citarasa hamba sendiri. Harap maaf jika tidak memenuhi kehendak jiwa serta keselesaan para pengunjung yang berlainan idealogi. Namun hamba tetap menyediakan berbagai label infomasi ( scroll down pada sidebar dibawah dan lihat pada "LABEL" ) untuk dimanfaatkan bersama. Semoga dapat memberi manfaat pada kita semua insyaAllah. wassalam.

JANGAN LUPA TINGGALKAN LINK SUPAYA SENANG AKU NAK MELAWAT DAN FOLLOW KORANG BALIK.. INSYA ALLAH.

Wednesday, July 1, 2009

Che Guevara








Siapa Che Guevara ?


Ramai yg mengenali wajahnya, tapi kebanyakan hanya sedikit orang yang tahu tentang perjalanan hidupnya yang mengagumkan. Kehidupan Che adalah sebuah cerita tentang satu komitmen untuk memerangi semua nilai yang menjerat masyarakat konsumtif kapitalis. Wajahnya menimbulkan sebuah keberanian, menumbuhkan semangat pemberontakan pada dada rakyat di seluruh dunia. Tidak sanggup untuk menguburkan sentimen tersebut, perusahaan-perusahaan kapitalis melakukan pendekatan untuk memanfaatkan dan memodifikasinya, dan juga dengan cara tersebut mereka berusaha menjinakkannya. Tujuan itu sampai sekarang masih belum tercapai.
Masa muda Ernesto “Che� Guevara adalah sebuah petualangan dan penjelajahan. Meskipun dia dibesarkan di keluarga yang berkecukupan di Argentina dan belajar di bidang kedokteran, dia banyak menghabiskan waktunya untuk mengelilingi Amerika Latin

Ketika lulus dari Fakultas kedokteran, Che meninggalkan Argentina, berpura-pura untuk pergi bekerja pada penderita penyakit kusta di Venezuela. Dia benar-benar mencari jawaban yang mendalam atas pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu perasaannya. Dalam pengembaraanya dia melihat kesengsaraan dan kemelaratan yang menjadi pemandangan sehari-hari di Amerika Latin. Bisakah seorang dokter mengobati semua pesakit ini ?
Pada tahun 1953 terjadi kekacauan politik di Guetemala. Di tahun 1950 seorang komandan militer sayap kiri, Jacobo Arbenz, terpilih sebagai presiden dan memulai untuk melakukan reformasi politik. Dia meliberalkan hukum-hukum perburuhan, menaikkan upah minimum, mengakhiri repressi terhadap aktifitas politik, dan memulai sebuah kebijakan reformasi agraria. Amerika Serikat menjadi cemas.
Tahun 1953 Arbenz mengambil-alih ratusan hektar tanah kosong yang dimiliki perusahaan Amerika United Fruit Company. Respon Amerika sangat cepat sekali. Sebuah embargo dilakukan dan n bantuan-bantuan teknis diputuskan. Bulan November 1953, semua kapal yang berlabuh di Guatemala dikejar-kejar oleh tentara Amerika.
18 Juni 1954, rombongan pasukan tempur yang diangkut pesawat tempur Amerika menyerbu melalui Honduras. Kaum revolusioner di Guetamala meminta kepada Arbenz untuk mempersenjatai rakyat sebagai alat untuk melawan agresi Amerika, namun sang Presiden Guetemala itu menolaknya. Malahan Arbenz menggunakan satuan tempur reguler Guetemala untuk menghadang invasi. Kesuksesan dalam menghadapi invasi Amerika itu tidak mengurangi ketegangan di Guetamala.
Setelah kegagalan invasi yang menggunakan serdadu bayaran itu, imperialis AS melirik kubu sayap kanan militer dan mengagitasinya untuk melakukan kup. Pada 21 Juni, pemerintahan Arbenz ambruk dan dia mengundurkan diri dari jabatannya. Kedudukannya digantikan tokoh militer sayap kanan, Kolonel Monzon.
Aktivitas-aktivitas politik yang dilakukan Che di Guatemala mendapat perhatian CIA, yang memasukkan dia dalam daftar orang-orang komunis yang berbahaya yang harus segera diringkus. Informasi ini dibocorkan pejabat kedutaan Argentina, yang menawarkan perlindungan untuk Che.
Dari kegagalan pemerintahan Arbenz di Guetemala,Che belajar dua hal penting. Dia menyadari imperialis AS adalah musuh terbesar rakyat Amerika Latin dan kaum revolusioner tidak bisa mengandalkan mesin-mesin negara atau pemerintahan kapitalis, meskipun yang progresif seperti di Guetemala.
Tragedi Guetemala meyakinkan Che akan kebutuhan solusi revolusioner untuk memecahkan masalah-masalah Amerika Latin. Dia sekarang menyebut dirinya seorang Marxis dan berargumen seharusnya Arbenz mempersenjatai rakyat untuk melawan agresi yang disponsori imperialis AS.
Che meninggalkan revolusi yang gagal itu dan pergi ke Mexico. Di sana dia ketemu revolusioner Kuba yang sedang dalam pelarian, Fidel dan Raul Castro. Mereka berbincang semalaman dan paginya dia memutuskan untuk bergabung dengan Castro dalam ekspedisi revolusioner ke Kuba. “Setelah pengalaman mengelilingi Amerika dan akhir kudeta di Guetemala, yang kesemuanya tidak begitu menarikku untuk bergabung dengan kaum revolusioner melawan tirani�, begitu Che berkata.
Tahun 1956, 82 orang militan berkumpul dalam sebuah perahu layar yang bernama Granma dan berlayar menuju Kuba. Pendaratan mereka di propinsi Oriente Selatan diharapkan disertai dengan letupan pemberontakan (up rising). Tapi ekspedisi ini terlihat sangat nekat. Delapan puluh dua orang gerilyawan yang tidak begitu terlatih dan miskin persenjataan, menjejalkan diri dalam perahu yang sebenarnya untuk memuat 12 orang, berharap untuk melawan tentara Kuba yang dibekingi Amerika. Bagaimana mereka bisa berharap menang ?
Kuba sedang bergolak, sedang dalam keadaan matang untuk sebuah revolusi. Fulgencio Batista mendapatkan kekuasaan lewat sebuah kudeta militer di tahun 1952; dia adalah anak kesayangan Paman Sam di Havana.
Perusahaan-perusahaan Amerika mendominasi perekonomian Kuba. Perusahaan AS mengkontrol 80 % barang-barang yang ada di Kuba, 90 % di pertambangan, 100 % penyulingan minyak, 40 % industri gula dan 90 % peternakan sapi. Hal ini membawa sedikit kemakmuran bagi rakyat Kuba : 50 % orang tidak mendapatkan listrik, 40 % penduduk masih buta huruf, dan 95 % anak-anak di daerah pedesaan menderita karena kemiskinan dan berbagai penyakit.
Batista melakukan yang terbaik untuk menghancurkan semua gerakan pelajar, mahasiswa, buruh dan petani. Antara tahun 1952 sampai 1959, 20.000 orang telah dibantai oleh tukang jagalnya Tuan Batista.
Granma diserang oleh tentara Batista ketika mendarat; hanya 12 orang dari anggota ekspedisi yang selamat. Che, Castro dan yang lainnya lari ke pegunungan Sierra Maestra dan mendirikan sebuah basis pertahanan. Disana mereka memulai membangun kembali tentara pemberontak dan sebuah partai politik baru, Gerakan 26 Juli.
Strategi Castro bersandar pada memenangkan dukungan dari petani sekitarnya dan membangun sebuah basis perlawanan pertama di Oriente. Ketika kaum pemberontak mulai memenangkan pertempuran-pertempuran melawan tentara Batista, para petani mulai menunjukkan dukungannya. Program Reformasi Agraria yang dirancang Tentara Pemberontak banyak meraih simpati rakyat. Tahun 1958 para petani mulai bergabung dalam barisan tentara pemberontak, dan jumlahnya makin lama- makin membengkak.
Ketika tentara pemberontak mendapatkan dukungan terbesarnya dari para petani, Gerakan 26 Juli juga mulai mendapatkan dukungan dari kelas pekerja perkotaan dan buruh-buruh tani. Gerakan ini menyusup ke kota-kota dan mulai mengorganisir kelas pekerja secara rahasia. Bulan April 1958, para pemberontak menyerukan pemogokan umum, tapi mereka belum mempunyai cukup dukungan dan organisasi yang memadai, dan akhirnya pemogokan tersebut gagal.
Dengan memanfaatkan demoralisasi yang melanda rakyat, Batista mengumpulkan 10.000 tentara di kaki gunung Sierra Maestra pada bulan Mei 1958 dalam usahanya yang terakhir untuk menghancurkan gerilyawan revolusioner. Castro memimpin 300 orang pasukan. Selama 36 hari tentara rezim Batista menekan gerilyawan pemberontakan. Tanggal 18 Agustus, bagaimanapun dahsyatnya gempuran tentara Batista akhirnya mengalami kegagalan. Para gerilyawan di pegunungan tetap tak tersentuh, dan tentara Batista sudah tidak sanggup untuk bertempur lagi.
Pemberontak revolusioner melakukan serangan balik dengan mengirimkan dua regu gerilyawan untuk merebut daerah baru. Salah satunya di pimpin oleh Che Guevara. Bulan Oktober para pemberontak berhasil mendirikan sebuah basis perlawanan di pegunungan Escambray, di daerah tengah Kuba, dibawah komando Che Guevara. Mereka juga mendirikan basis lain di pegunungan Sierra Cristal, dimana Raul Castro menerapkan reformasi agraria dan membebaskan daerah yang berpenduduk lima ratus ribu orang.
Tahun 1958 para pemberontak berkembang dari dulunya sebuah unit gerilya menjadi tentara rakyat. Bulan November pasukan Castro turun gunung dan melakukan penyerangan ke kota Santiago, kota terbesar kedua di Kuba. Di Bulan Desember pasukan Che menuju ke Santa Clara dan disambut oleh pemberontakan rakyat yang di organisir Gerakan 26 Juli.
Tanggal 1 Januari 1959, Batista merasa terancam dan melarikan diri dari Kuba dengan membawa US$ 7 juta dalam kopernya. Pejabat militernya mendeklarasikan pemerintahan baru. Castro meresponnya dengan mengadakan pemogokan umum yang kedua. Kali ini pemogokan umum ini berjalan dengan sukses, memperlihatkan dukungan penuh dari kelas pekerja kepada para gerilyawan pemberontak. Tanggal 2 Januari, Castro masuk ke Santiago dan Che ke Havana. Kuba berhasil dibebaskan.
Dalam pemerintahan revolusioner baru, Che bertugas untuk melakukan reorganisasi industri dan agrikultural. Hanya lima bulan setelah keruntuhan Rezim Batista, Che menetapkan sebuah Hukum bagi mereka yang mempunyai tanah seluas lebih dari 400 ha untuk di redistribusikan ke para petani yang tidak mempunyai tanah dan memaksa para tuan-tuan tanah untuk mengerjakan sendiri tanahnya. Dia membantu untuk menyelenggarakan sekolah gratis di Kuba dan meluncurkan kampanye sukarelawan pendidikan yang akan di gunakan untuk memberantas buta huruf yang menghasilkan tingkat melek huruf yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan Amerika.
Che menekankan pentingnya keterlibatan para pemuda dalam perjuangan revolusiner. Berbicara pada Persatuan Pemuda Komunis tahun 1962, dia berkata “Kalian, Kawan-Kawan, harus menjadi pelopor untuk seluruh gerakan, pertama sekali kalian harus sanggup untuk mengorbankan diri demi kebutuhan revolusi, apapun jadinya�
Dia menjadi pembicara berskala internasional untuk revolusi, secara aktif membantu gerakan revolusioner di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Dia beberapa kali mengunjungi Uni Soviet, tapi tanpa takut mempublikasikan kritiknya tentang pemerintahannya (Uni Sovyet, pent) yang birokratis.
Besarnya komitmen Che terhadap Internasionalisme sangat jelas didemonstrasikan tahun 1965, ketika dia secara tegas mengundurkan diri dari pemerintahan dan pergi untuk membantu gerakan revolusioner baru secara pribadi, pertama di Kongo dan kemudian di Bolivia.
Saat berada di Bolivia tahun 1967, Che ditangkap CIA yang membekingi tentara Bolivia dan membunuhnya di usia 39 tahun. Tapi saat ini namanya dan reputasinya tertanam dengan kuat, dan wajahnya muncul dalam bendera-bendera, plakat, dan muncul sebagai personifikasi revolusi di dunia.

sumber : http://www.acehforum.or.id/siapakah-sebenarnya-che-t972.html?s=87507313bfbd8948034cb54e05baa6eb&
Ditulis dalam tokoh. Tag: che, guevara, komunis, kuba, revolusi, tokoh. 1 Komentar »
Satu Tanggapan ke “Siapakah Sebenarnya Che Guevara ?”

1.
andreas iswinarto Says:
September 17, 2008 pukul 1:13 am

Buku Perang Tan Malaka dan Che Guevara

semoga bermanfaat..

Ketika memperingati sewindu hilangnya Tan Malaka pada 19 Februari 1957, Kepala Staf Angkatan Darat Mayor Jenderal Abdul Haris Nasution mengatakan pikiran Tan dalam Kongres Persatuan Perjuangan dan pada buku Gerpolek (Gerilya Politik Ekonomi) menyuburkan ide perang rakyat semesta. Perang rakyat semesta ini, menurut Nasution, sukses ketika rakyat melawan dua kali agresi Belanda. Terlepas dari pandangan politik, ia berkata, Tan harus dicatat sebagai tokoh ilmu militer Indonesia.
(sumber Tempo)

Dalam bentuk tanya jawab Tan Malaka di dalam bukunya Gerpolek menjelaskan itu secara gamblang. Menurut Malaka GERPOLEK adalah perpaduan (Persatuan) dari suku pertama dari tiga perkataan, ialah Gerilya, Politik, dan Ekonomi. Lebih lanjut dalam bentuk tanya jawab Malaka menjelaskan sbb :

Apakah gunanya GERPOLEK?

GERPOLEK adalah senjata seorang Sang Gerillya buat membela PROKLAMASI 17 Agustus dan melaksanakan Kemerdekaan 100 % yang sekarang sudah merosot ke bawah 10 % itu!

Siapakah konon SANG GERILYA itu?

SANG GERILYA, adalah seorang Putera/Puteri, seorang Pemuda/Pemudi, seorang Murba/Murbi Indonesia, yang taat-setia kepada PROKLAMASI dan KEMERDEKAAN 100 % dengan menghancurkan SIAPA SAJA yang memusuhi Proklamasi serta kemerdekaan 100 %.
SANG GERILYA, tiadalah pula menghiraukan lamanya tempoh buat berjuang! Walaupun perjuangan akan membutuhkan seumur hidupnya, Sang Gerilya dengan tabah-berani, serta dengan tekad bergembira, melakukan kewajibannya. Yang dapat mengakhiri perjuangannya hanyalah tercapainya kemerdekaan 100 %.

SANG GERILYA, tiadalah pula akan berkecil hati karena bersenjatakan sederhana menghadapi musuh bersenjatakan serba lengkap. Dengan mengemudikan TAKTIK GERILYA, Politik dan Ekonomi, tegasnya dengan mempergunakan GERPOLEK, maka SANG GERILYA merasa HIDUP BERBAHAGIA, bertempur-terus-menerus, dengan hati yang tak dapat dipatahkan oleh musim, musuh ataupun maut.

Seperti Sang Anoman percaya, bahwa kodrat dan akalnya akan sanggup membinasakan Dasamuka, demikianlah pula SANG GERILYA percaya, bahwa GERPOLEK akan sanggup memperoleh kemenangan terakhir atas kapitalisme-imperialisme.

————-

Selain berhubungan cukup erat dengan Panglima Sudirman pimpinan gerilyawan yang tangguh (bahkan Adam Malik menyebutnya Dwitunggal), sebenarnya Tan Malaka pernah terlibat langsung dalam medan perang gerilya menjelang kematiannya. Silahkan baca liputan Tempo Persinggahan Terakhir Lelaki dan bukunya serta Misteri Mayor Psikopat. Sehingga sebenarnya lengkaplah Tan Malaka yang berperang dengan kata, organisasi, juga ‘perang senjata’. Atau bisa dikatakan Gerpolek bukan hanya teori baginya, tetapi juga sebuah praktek perjuangan yang dilakukannya.

Dalam konteks ini saya setuju dengan ketika Harry Poeze mempersandingkan Tan Malaka dan Che Guevara. Walau saya agak terganggu ketika Poeze mengatakan Tan Malaka adalah Che Guevara Asia. Bagi saya Tan Malaka adalah Tan Malaka, Che Guevara adalah Che Guevara.

Sekedar memperbandingkan buku perang Gerpolek dan Esensi Perang Gerilya yang dituliskan oleh Che Guevara, saya kutipkan bagian tulisan Che Guevara tersebut

“Perang Gerilya, sebagai inti perjuangan pembebasan rakyat, mempunyai bermacam-macam karakteristik, segi yang berbeda-beda, meskipun hakekatnya adalah masalah pembebasan. Sudah menjadi kelaziman–dan berbagai penulis tentang hal ini menyatkannya berulang-ulang—bahwa perang memiliki hukum ilmiah soal tahap-tahapnya yang pasti; siapapun yang menafikannya akan mengalami kekalahan. Perang gerilya sebagai sebuah fase dari perang tunduk dibawah hukum-hukum ini; tapi disamping itu, karena aspek khususnya, sudah menjadi hukum yang tak hukum yang tak terbantahkan dan harus diakui kalau mau mnedorongnya lebih maju. Meskipun kondisi sosial dan geografis masing-masing daerah (country) menentukan corak atau bentuk-bentuk khusus suatu perang gerilya, tapi ada hukum umum yang harus dipatuhi jenis tersebut.

Tugas kita kali ini adalah menggali dasar-dasar perjuangan dari jenis (corak) ini, aturan-aturan yang harus di ikuti oleh rakyat yang berupaya membebaskan diri, mengembangkan teori atas dasar fakta-fakta, menggeneralisasikan dan memberikan struktur atas pengalaman tersebut agar bermanfaat bagi rakyat lainya.

Pertama kali adalah menetapkan : siapakah pejuang dalam perang gerilya ? Disatu sisi ada kelompok penindas dan agen-agennya, tentara profesional (yang terlatih dan berdisiplin baik), yang dalam beberapa kasus dapat diperhitungkan atas dukungan luas dari kelompok-kelompok kecil dari birokrat, para abdi kelompok penindas tersebut. Disisi lain ada populasi bangsa atau kawasan yang terlibat. Adalah penting menekankan merupakan sebuah perjuangan massa, perjuangan rakyat. Gerilya, sebagai sebuah nukleus bersenjata, merupakan pelopor perjuangan rakyat, dan kekuatan terbesar mereka berakar dalam massa rakyat. Gerilya hendaknya tidak dipandang sebagai inferior secara jumlah dibanding tentara yang ia perangi, meskipun kekuatan persenjataannya mungkin inferior. Itulah sebabnya mengapa perang gerilya mulai bekerja ketika kau memiliki dukungan mayoritas, sekalipun memiliki sejumlah kecil persenjataan yang dengan itu kau mempertahankan diri melawan penindas.

Oleh karena itu pejuang gerilya mendasarkan diri sepenuhnya pada dukungan rakyat di suatu area. Ini mutlak sangat diperlukan. Dan di sini dapat dilihat secara jelas dengan mengambil contoh kelompok-kelompok bandit yang bekerja di suatu daerah. Mereka memiliki semua karakteristik dari sebuah tentara gerilya : Homogenitas, patuh pada pemimpin, pemberani, pengetahuan tentang lapangan dan seringkali bahkan memiliki pemahaman lengkap tentang taktik yang harus digunakan. Satu-satunya kekurangan mereka adalah tidak adanya dukungan dari rakyat, dan tidak terhindari lagi kelompok-kelompok bandit itu ditangkap atau dihancurkan oleh kekuatan pemerintah.”

14 comments:

Anonymous said...

bagus bagus....che guevara eh.....bagus bagus.....bila org lain pakai ikon tu mcm2 ko hujah kan.....komunis lah.....mcm lah org islam x der yg bleh jd ikon lah......mcm lah org islam x der pejuang lah.....mcm2 lah fatwa ko......tp bila ko x der apa2 lak ek.....bagus bagus.....mcm kerajaan UMNgOk/Bini Najib lak ko ni......bila ko semua bleh......org lain suma x bleh....sebijik lak mcm hipokrit....x gitu en. bujang....

BUJANG SUSAH said...

Ko yg kata...

Anonymous said...

tu jawapan standard ISO9001-2000.....kalau x leh nak berhujah manusia hipokrit akan ckp mcm ni......x gitu en. bujang

*biar bujang jgn ujang juling sudah

BUJANG SUSAH said...

Oooo klau mcm komen lu tu kira berhujah la eh...? Mcm tu ke caranya berhujah..? Baru la gua tau itu cara org berhujah... bernas2... mcm org terpelajar... hehehhee

Anonymous said...

gua bkan berhujah beb....tp gua komen lu punyer artikel.....so lu kena lah hujah yg konkrit untuk nafikan apa yg gua komen....baru lah lu bleh jd bloggers.....lu kena terima hakikat untuk jd bloggers lu mesti lah akan jumpa mana2 org yg berbeda latar belakang komen kat apa2 artikel yg lu kuarkan.....so lu kena lah jwb dgn hujah yg bernas berkait dgn artikel yg lu kuarkan....bukan mcm org bebal jer jwb.....x gitu en. bujang....

BUJANG SUSAH said...

Hehehe.. kenapa pula mesti kena jawab.. Kenapa pula sbg bloggers gua kena nafikan apa komen serta pandangan lu?Dah kata pun berbeda latarbelakang dan pandangan.. mana boleh sama.. so ini adalah pandangan gua.. klau lu xleh terima, xkan gua nak bunuh lu plak.. tu lu punya pasal laa pandangan lu mcmana.. ini adalah pandangan gua.. Gua kluarkan posting mengikut pandangan yg gua setuju. tp perlukah gua paksa lu untuk setuju dgn pandangan gua? So lu pun x boleh la nak suruh gua setuju dgn pandangan lu.. klau gua dah kata A dan lu kata B.. gua nak buat apa.. ikut suka lu la terjun dgn labu2 lu.. hehehhee.. xkan klau lu x setuju, gua nak kena delete segala posting yg mengikut pendapat gua.. lu buat la blog yg mempertahankan FB lu tu, pastu suruh org setuju dgn segala pandangan lu.. amacam? klau setakat komen nama pun anonymous mcm budak2 la bro... hehehhe

Anonymous said...

kan gua dah ckp gua x pertahankan pun FB ni.....gua pun x suruh lu ikut apa yg gua komen......dan gua pun x bg apa2 pendapat pun kat lu....cuma gua ckp lu tu x boleh terima apa yg gua ckp kat lu....lu x bleh terima yg diri lu mcm tu....pada org yg lawat blog lu ni diorg nilai lu dari persepsi luaran jer....dan diorg pun bkan kenal lu pun....so apa yg lu post kat sini tu l;ah yg dia gambarkan lu....kalau lu nak suruh gua post kan komen kat lu punya blog gua kena ada blog sendiri pun bukan gua cari makan pun nak ada blog.....x tau lah lu dah ada blog ni leh jd lu kaya....cari makan kat blog ni.......gua rasa pun mcm tu jugak lah....kalau x der blog ni gua igt lu x makan lah agak nyer...x gitu en. bujang...

BUJANG SUSAH said...

ooo lu klau buat blog untuk jadi kaya ke..? tu la masalahnya gua kata pendapat lu dgn pendapat gua lain.. gua buat blog ni just untuk tambah ilmu bila gua ada member2 bloggers. dan gua juga nak kongsi bersama apa yg gua dah tau x kira pada member2 bloggers atau siapa saja yg terbaca blog gua.. gua berbelog bkn nak cari publicity.. So terpulanglah apa pendapat serta persepsi orang atau lu sendiri. Lu punya pandangan sendiri.. begitu juga orang lain. Lu x terima pendapat org.. Lu pun x dpt nak paksa org lain terima pendapat lu.. So tepuk dada tanya iman laa..

Anonymous said...

lu baca blik komen lu lah...JULY 1,6pm kat tajuk kecanduan FB...gua pulangkan blik komen lu...lu yg bangkitkan dulu pasal buat duit...kira lu ni mmg bagus lah pasal tu lah lu jd bloggers.....bagus bagus......lu mmg x suka publicity......bagus bagus.....mesti lu dah semakin pandai sejak jg bloggers ni.....bagus bagus.....mesti lu dah byk ilmu kongsi kat org.....bagus bagus......tp yg paling penting gua igt mesti lu dah byk kenal pompuan yg cantik jd followers lu......tu lah sebenarnyer matlamat lu.....x gitu en. bujang....

BUJANG SUSAH said...

Hehehehe... lorrr.. lu terasa ke dgn posting tu.... posting tu xder niat pun nak tujukan untuk lu... hehehe.. tp xper laa.. hehhee... ni yg cerita bab2 awek, bab pompuan cantek ni pehal plak ni... macam ada unsur2 x puas hati jer.. hehehhe.. x puas hati tambah la lagi tiga... hehehhee...

Anonymous said...

ni bukan masalah x puas hati,,,,,tp niat sebenar lu tu dah terpesong.....tujuan lu sebenarnye gua dah bleh baca.....tp lu dah selewengkan fakta yg lu sendiri cipta.....hahahahahahahaha
bak kata lu tepuk dada tanya iman......

BUJANG SUSAH said...

Perghhhh... lu ni terror eh.. boleh tau niat org.. dah lama ke jadi bomoh ni... wakakakaka

Anonymous said...

bomoh tu x ler....tp gua dah tenung2....nama lu sebenarnya gua rasa bukan iskandar zulkarnain kan.....dari situ gua dah rasa lu x jujur dalam matlamat lu......knp lu x letak jer nama lu yg sebenar....kan lg afdal tu.....dan lu pun gua rasa x menetap kat xmas island.....knp fakta yg lu bg tu bukan yg sebenarnya.....untuk apa lu sorok kan indentiti lu....gua agak2 jer....kalau betul jgn lah lu ckp gua ni bomoh plak....gua pun harap apa yg gua ckp ni x betul.....gua tembak jer beb....wakakakakakakakakakahhhh

BUJANG SUSAH said...

oo .. lu kenal gua ke..? klau mcm tu gua pun tau la lu sape eh..? hehehhehe... so bermakna gua pun tau la lu mcmana ek... hehhehe