Bismillahir-Rahmanir-Rahim.. Assalamualaikum... Kepada para pengunjung. Tujuan blog ini di wujudkan adalah untuk berkongsi ilmu dan maklumat. Posting-posting dari blog ini tidak terbatas pada satu-satu bab. Ia lebih kepada mengikut citarasa hamba sendiri. Harap maaf jika tidak memenuhi kehendak jiwa serta keselesaan para pengunjung yang berlainan idealogi. Namun hamba tetap menyediakan berbagai label infomasi ( scroll down pada sidebar dibawah dan lihat pada "LABEL" ) untuk dimanfaatkan bersama. Semoga dapat memberi manfaat pada kita semua insyaAllah. wassalam.

JANGAN LUPA TINGGALKAN LINK SUPAYA SENANG AKU NAK MELAWAT DAN FOLLOW KORANG BALIK.. INSYA ALLAH.

Friday, July 24, 2009

HATI DAN AKAL FALSAFAH KURA KURA

Assalamualaikum Wr Wb

Bismillahirrohmaani rrohiim

QS. Al-Baqarah (2) ayat 269. yang artinya “Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.

QS.Al-Imran (3) ayat 7. yang artinya “Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal”.

Apa yang membedakan manusia dengan mahluk ciptaan Allah lainnya, pasti orang akan mengatan, “a k a l”.

Manusia diberi akal oleh Allah SWT, sedangkan mahluk lain tidak, Itulah sebabnya manusia dapat mengklaim dirinya sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, bila dibanding makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

Dengan akalnya manusia dapat melakukan banyak hal, khususnya untuk kebaikan dan hal hal yang berguna bagi sesama, dan sangat disayangkan apabila akal yang telah Allah berikan kepada kita, hanya digunakan untuk “mengakal – akali “ saja.

Maka dari itu untuk dan agar akal yang telah Allah SWT berikan kepada kita tidak untuk mengakal-akali saja, Allah SWT juga melengkapi pada kita seluruh umat manusia dibekali dengan yang disebut “ H a t i , untuk mengibangi kecerdasan akalnya agar kita menjadi manusia yang arif dan bijak sana.

Allah SWT membekali kita dengan hati agar kita sebagai makhluk ciptaan Allah menjadi yang disebut “sempurna”, kita diberi tuntunan dan petunjuk bagi umat Islam yang disebut “Al-Qur’anul Karim”

Dalam falsafah hidup dan kehidupan kita sehari hari, Allah SWT banyak memberikan contoh dan sebagai bahan renungan dimuka bumi ini, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Imran (3) ayat 191 yang artinya :

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.

Terlalu banyak contoh contoh yang telah Allah berikan pada kita baik yang ada pada tubuh kita maupun yang ada diluar kita, yang ada di luar tubuh kita bisa hewan bisa alam sekitar kita dan lain lain, sejanak mari kita merenung dan membuktikan akan kebesaran ciptaan Allah SWT yang biasa kita sebut “ KURA KURA “.

Seekor kura-kura bila hendak berjalan pastilah akan mengeluarkan kepalanya dari dalam tempurungnya, demikian sebaliknya bila berhenti kura kura akan menarik kepalanya dan menenggelamkan kedalam tempurungnya.

Apa maksud Allah SWT, menciptakan kura kura dan dan membuat sedemikian rupa, bila berjalan sang kura kura mengeluarkan kepalanya dari tempurungnya, demikian sebaliknya bila berhenti sang kura kura menenggelamkan kepalanya dalam tempurungnya.

Setelah kita hayati SUBHANNALLOH, Allah SWT, ternyata hendak memberikan nilai pelajaran yang sangat berharga kepada manusia, agar jangan selalu mengandalkan kepala yang berisikan otak dan akal pikiran saja melainkan, sesekali kita menarik kepala yang berisikan akal dan pikiran tersebut, serta mendekatkan kedalam tempurung yang berisikan “hati dan nurani”.

Tanpa kepala kita tidak bisa membangun suatu hasil karya cipta apapun, karena kepalalah pusat segala kekuatan kreatif imajinatif yang bisa membangun peradaban dan membantu menusia menghasilkan berbagai macam penemuan.

Apalah jadinya bila kepala yang berisikan otak dan akal berjalan sendirian, semua hasil pemikiran kita hanya akan menjadi sebatas proses eksplorasi dan eksploitasi atas keuntungan, kemudahan, kenikmatan diri sendiri tanpa mempertimbangkan, apakah mengganggu orang lain, atau tidak, akal tidak terlampau perduli, karena fungsi utamanya adalah untuk membuat hidup kita lebih mudah dan indah.

Itulah sebabnya, mengapa banyak orang yang bergaul tanpa memperdulikan moral, lingkungan, atau kepentingan orang lain, orang lain bagi mereka adalah lahan untuk dieksploitasi, dan dibuat sebagai kelinci percobaan dan atau sebagai sapi perahan untuk kepentingan pribadi dan atau kepentingan kelompoknya.

Demikian juga apa bila hati berjalan sendiri tanpa otak, tanpa akal, manusia tersebut akan menjadi orang baik, akan tetapi kurang produktif.

Jadi jelaslah bahwa bila seseorang berjalan hanya menggunakan akalnya saja, maka orang tersebut akan menjadi orang kompetitif yang sangat destruktif atau senantiasa melakukan gerakan gerakan yang bertentangan dengan syari’at.

Lain halnya apa bila seseorang yang berjalan dengan menggunakan akal dan hati dalam sebuah perpaduan yang harmoni, akal dan hati itu adalah seperti dua sisi keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan, dan dengan akal dan hati seseorang tersebut dapat dipastikan menjadi orang yang berprestasi tinggi yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri.

Pantaslah bila Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 10. yang artnya “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.

Karena hanya dengan hati nuranilah manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang harus diucapkan dan mana yang harus diam, mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan.

QS. Al-Anfal (8) ayat 49. yang artinya “(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barang siapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

QS. Muhammad (47) ayat 29. Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?

Maka hanya dengan akal dan hatilah manusia dapat memetik hikmah dan pelajaran setiap apa apa yang ia lihat , ia rasakan dan ia alami, serta yang akan ia lakukan, sebagaimana firman Allah yang telah saya sebutkan dalam QS, dan ayat tersebut diatas diawal pembukaan.

Demikianlah sebuah pelajaran dan nasehat dari seekor kura kura, makhluk ciptaan Allah yang selama ini kita anggap tiada berguna, akan tetapi Subhannalloh, dengan falsafah kura kura, kita dapat memetik hikmah yang sangat luar biasa.

Dan semoga kita menjadi manusia yang berguna.

Wassalammualaikum Wr Wb


Mujiarto Karuk

0 comments: