Bismillahir-Rahmanir-Rahim.. Assalamualaikum... Kepada para pengunjung. Tujuan blog ini di wujudkan adalah untuk berkongsi ilmu dan maklumat. Posting-posting dari blog ini tidak terbatas pada satu-satu bab. Ia lebih kepada mengikut citarasa hamba sendiri. Harap maaf jika tidak memenuhi kehendak jiwa serta keselesaan para pengunjung yang berlainan idealogi. Namun hamba tetap menyediakan berbagai label infomasi ( scroll down pada sidebar dibawah dan lihat pada "LABEL" ) untuk dimanfaatkan bersama. Semoga dapat memberi manfaat pada kita semua insyaAllah. wassalam.

JANGAN LUPA TINGGALKAN LINK SUPAYA SENANG AKU NAK MELAWAT DAN FOLLOW KORANG BALIK.. INSYA ALLAH.

Thursday, July 2, 2009

Indahnya Kesulitan

By: agussyafii

Ada seorang teman mengirimkan email. Bertanya kepada saya, apa makna kesulitan bagi Mas Agus? Kemudian saya menjelaskan kepadanya bahwa kesulitan adalah jalan menuju kebahagiaan. Jika kita mampu menyelesaikan setiap kesulitan hidup kita maka kita akan menemui kebahagiaan, itulah indahnya sebuah kesulitan, begitu jawab saya kepada teman itu.

Imam Gazali dalam Ihya `Ulumuddin mengatakan bahwa setiap kali target ditingkatkan maka jalannya menjadi sulit, banyak masalah dan memerlukan waktu lebih lama, kullama zada al mathlub sho`uba masalikuhu wa katsura `aqabatuhu wa thala zamanuhu. Jadi tingkat kesulitan berhubungan dengan tingkat target. Jika orang ingin sekadar senang dalam hidup, maka ia dapat mencari kesenangan sementara, pergi ke tempat hiburan, berfoya-foya dan berpesta pora. Tetapi jika seseorang ingin meraih kebahagiaan, maka ia justeru harus siap menderita menghadapi kesulitan, melupakan kesenangan jangka pendek.

Kita sebagai makhluk yang dicipta oleh Allah SWT dengan sempurna, memiliki akal sebagai alat berfikir, hati sebagai alat memahami, nurani sebagai alat interospeksi, syahwat sebagai penggerak tingkah laku dan hawa nafsu sebagai tantangan. Kesemuanya itu dirancang untuk menghadapi medan kehidupan yang sulit. Dengan akal kita bisa memecahkan masalah yang sulit, dengan hati kita bisa menerima kenyataan yang pahit, dengan nurani kita bisa mundur selangkah demi memperbaiki diri, dengan syahwat membuat kita dinamis mencari dan dengan hawa nafsu kita menjadi tertantang untuk mampu mengendalkan diri.

Kita di satu sisi memang menyukai kesetabilan dan hidup yg selesa, tetapi di sisi lain kita juga menyukai kesulitan. Kita tidak selalu lari dari kesulitan, sebaliknya mencari kesulitan. Jika dalam kehidupan sehari-hari hidup selalu stabil dan nyaman tanpa menjumpai kesulitan, maka dibuatlah stimulasi agar orang menakluki kesulitan buatan. Mahasiswa berlomba naik tebing buatan (wall climbing), pelumba relly mencari medan berlumpur, yang berperahu mengikuti berdayung di jeram, setiap ogos orang ramai-ramai memanjat pohon pinang yang berlumur dgn minyak, yang berkaki dua sengaja berlumba lari dalam guni. Hakikatnya banyak sekali kesulitan yang sengaja dibuat untuk ditakluki, mengapa? karena kita memang memiliki tabiat menentang. Kesulitan buatan pada umumnya hanya melahirkan kesenangan, iaitu senang menjadi juara, tetapi belum tentu sampai kepada kebahagiaan. Kesusahan biasanya menambahi kesulitan, tetapi tidak semua kesulitan membuat susah.

Adapun kebahagiaan biasanya merupakan buah dari ketabahan menghadapi kesulitan panjang yang bersifat alamiah dalam kehidupan. Itulah maka hakikat kebahagiaan hidup berumah tangga biasanya baru diperoleh setelah menjadi datuk dan nenek, iaitu ketika menyaksikan anak cucu sebagai generasi penerusnya hidup sukses dan terhormat.

Kesulitan juga harus dibezakan antara analisa dan perasaan, antara kesulitan teknis dan merasa sulit. Ada hambatan yang menurut analisa teknis masuk kategori sangat sulit dan berat, tetapi ada orang yang memandangnya ringan-ringan saja. Kenapa? karena ia merasa teruji untuk menakluki kesulitan dan ia menyadari bahwa kesulitan itu merupakan proses mencapai kebahagiaan. Ia tidak merasa berat dan sulit ketika menghadapi kesulitan karena ia selalu membayangkan buah kebahagiaan yang akan dipetiknya, seperti seorang petani yang kotor dgn lumpur di sawah, ia tidak merasa geli dengan lumpur karena ia membayangkan masa menuai nanti. Sedangkan merasa sulit merupakan respon psikologis terhadap problem dan perasaan itu berhubungan dengan tingkat kapasiti kejiwaan yang bersangkutan.

Wassalam,
agussyafii

Setiap Lepas Kesusahan ada Kesenangan....= Reward Will Come Later..
salam semua.....

kalau kita susuri surah 'Alam Nasyrah'..kita akan temui sepotong ayat yang diulangi sebanyak 2x iaitu.....inna ma al us rius ro.... wa inna ma al us rius ro...

bermakna..setiap selepas kesusahan ada kesenangan dan setiap kesusahan ada kesenangannya...

mengapa Allah ulangi Firmannya berkenaan susah dan senang itu?...

sebabnya ialah....kita sering mengatakan sesuatu usaha itu sukar, susah, perit dsbnya sebelum kita mahu menggerakkan anggota kita untuk melaksanakan tugasan tersebut... dan tidak kurang juga antara kita yang sering 'mengintai' apakah balasan, upah atau reward yang akan kita dapat sebaik selesai melaksanakannya...

memang tidak dapat dinafikan...dewasa ini, itulah 'formula' atau 'sipir' apabila kita mahu melakukan sesuatu perkara.... dan tanpa kita sedari, ianya amat bertentangan dengan saranan Rasulullah malah ianya ialah ikrar Baginda yang sepatutnya menajdi 'doktrin' perjalanan hidup ini iaitu; 'Samiaqna Wa atoqna...' maknanya..kami dengar kami patuh....

sudah jelas, nyata dan terang sekali iaitu; lakukanlah setiap tugasan itu dengan sempurna, bersungguh dan berikan yang terbaik dilandaskan dengan penuh keikhlasan...maka balasannya akan muncul....

kita sering 'frust' bila rasa dah berikan yang terbaik tetapi balasannya hanya 'ciput'...mengapa ya?.... sebab kita dari awal lagi telah meletakkan 'nilai' kepada pekerjaan kita sedangkan 'nilai' itu sepatutnya datang dengan 'qadar' Allah...

rasa dapat upah RM100.00 tapi rupanya dapat RM30.... dan kita jadi marah.... sebab kita rasa dah bagus...sangat bagus tetapi kita lupa...bagus kita hanya dinilai oleh pihak kedua dan bukannya kita....bagus kita kan dinilai oleh 'cermin' yang kita lihat...

saudara-saudari....

buat saja setiap tugasan ini dengan sebaiknya...insya Allah...'reward' akan datang dengan otomatik...
dan serahkan kepada Allah 'jumlah'nya...dan terimalah dengan dada yang terbuka.. kerana menerima dengan dada yang terbuka, kita akan dapat memperbaiki diri...muhasabah diri....

dan isya Allah dari upahan RM30 tadi akan meningkat ke RM 150...sedangkan kita ingat kita akan dapat RM100.... barulah sejajar dengan 'wamai yat taqillah....'

jumpa lagi...

wasalam
Posted by Sifu Mirza


Never stop smiling, not even when you're sad,
someone might fall in love with your smile.

You may only be a person in this world, but
for someone, you're the world.

Don't spend time with someone who doesn't
care spending it with you.

Maybe God wants you to meet many wrong
people before you meet the right one, so when
this happens, you'll be thankful.

Don't struggle so much, best things happen
when not expected.

0 comments: