Sunday, July 19, 2009

KERANA SEPOTONG ROTI

Sepotong Roti

By: agussyafii

Pernah pada suatu malam saya bercerita kepada anak-anak Amalia bahwa ada seorang ahli ibadah masuk surga karena sepotong roti. Ahli ibadah ini telah menghabiskan hidupnya untuk ibadah selama 60 tahun, kemudian pada suatu hari ia keluar dari tempat ibadahnya dan ia bertemu dengan seorang wanita. Ia pun jatuh cinta kepada wanita tersebut dan, akhirnya, ia berbuat dosa.

Setelah melakukan perbuatan tersebut, ia menyesal hingga ia pingsan. Tiba-tiba datang seorang pengemis, maka ia pun memberikan kepada pengemis sepotong roti miliknya. Kemudian ia meninggal dunia, maka ditimbanglah ibadah yang telah dilakukannya selama 60 tahun dengan perbuatan dosa itu, ternyata perbuatan dosa itu lebih berat daripada Ibadahnya selama 60 tahun. Dan pahala sepotong roti itu menjadi lebih berat daripada perbuatan dosanya, maka dosa-dosanya pun diampuni dan ahli ibadah itu masuk surga karena sepotong roti.

Beberapa malam kemudian ada salah satu anak Amalia yang memberikan sepotong roti yang harga 500 rupiah. 'Untuk siapa roti ini Reka?' tanya saya. 'Untuk Kak Agus, biar saya kalo mati masuk surga..'kata Reka. Saya tersenyum mendengar penuturannya. 'Wah, kebetulan nih saya lagi lapar, yuk kita makan berdua.' jawab saya.

Kami berdua makan roti sambil minum air putih yang segar. Sesegar wajahnya Reka yang penuh kegembiraan. Sepotong roti telah menguatkan keyakinannya bahwa perbuatan baik sekecil apapun yang berguna bagi orang lain mendatang kebahagiaan didalam hidupnya dan bisa membuatnya masuk surga.

---
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. [QS. Huud: 114]

Wassalam,
agussyafii


1 comment:

Astaghfirullah Al-Azhim..Astaghfirullah Al-Azhim..Astaghfirullah Al-Azhim..

Tegurlah jika hamba ada membuat kesalahan, baik dengan sengaja atau tidak. Kerana hamba insan biasa yg tak sunyi dari kesilapan.

"Sesungguhnya yang paling ditakutkan daripada apa yang aku takutkan menimpa kalian adalah asy syirkul ashghar (syirik kecil). Sahabat bertanya: "Apakah dimaksudkan syirik kecil itu? Baginda menjawab: Riak." (Hadis riwayat Imam Ahmad).
Wallahualam.

Buat para sahabat dan yang memberikan komen. Maafkan hamba jika hamba tidak dapat membalasnya. Juga jika hamba tak berkesempatan meninggalkan komen di blog tuan hamba. Kerana waktu sering membatasi kesempatan.

Sahabat semua digalakkan mengambil serta menyebarkan segala bahan atau tulisan yang bermanfaat dari blog ini tanpa perlu meminta izin atau mempamerkan link blog ini.

Wassalam.